Labels

Showing posts with label Kemerdekaan Maroko. Show all posts
Showing posts with label Kemerdekaan Maroko. Show all posts

Saturday, 20 January 2018

Bersama Syech Hamza Kettani

Bagi peminat ilmu rijal hadits nabi, marga “al¬-Kattani” adalah suatu marga yang tidak asing. Tidak asing dalam artian marga ini sudah terkenal dalam meriwayatkan,menjaga hadits melalui riwayat jalur keluarga (kakek, bapak dan anak) . Marga ini juga termasuk marga nasabnya langsung sampai ke sayyidina Hasan RA. Jadi tidak heran, dalam banyak nama-nama syech kattani yang tercantum dalam kitab, terkadang ada kata “syarif” yang tersematkan.

Ada beberapa nama yang terkenal dalam marga al-Kattani yang selalu meneruskan tradisi keluarga dalam menjaga hadits. Sebutlah Syech Abdul Hayy Al-Kettani. Salah satu seorang ulama hadits kenamaan abad ke 19 yang telah mengajarkan ilmunya di berbagai kampus islam di dunia arab. Tercatat beliau pernah mengajar di Qarawiyyin-Maroko, Al-Azhar-Mesir , Masjid Umawi-Damaskus, dan Masjid Haramain.

Tuesday, 7 November 2017

Gerakan hijau Sahara Barat (المسيرة الخضراء

Rakyat maroko terkenal dengan kecintaannya yang sangat besar terhadap tanah airnya. Hal ini bisa kita jumpai dengan berbagai kesempatan, tempat dan perilaku sosial mereka setiap hari. Sebagai contoh, foto raja dan benderanya bisa didapatkan di berbagai toko,cafe, restoran , sekolah, kantor dan universitas. Yang mengherankan, selalu saja ada foto raja dengan berbagai pose yang berbeda.

Satu semboyan yang sangat terkenal adalah Allah, Al-Watan, Al-Malik. Satu frasa yang mempunyai arti Allah , Tanah air , Raja. Selain termaktub didalam undang-undang negara, dalam berbagai kota pun ada sebuah pahatan besar di atas gunung yang bertuliskan tiga hal tersebut. Sejauh yang saya ketahui, satu di Meknes, satu di Agadir, dan satunya lupa,hehe.

Dalam praktik sosial, ketiga unsur tersebut sangat dekat dengan orang-orang maroko. berjumpa raja misalnya. Hampir setiap moment yang berkenaan dengan kedatangan raja di suatu tempat, bisa dipastikan ada banyak orang maroko yang rela menunggu berjam-jam demi melihat rajanya dalam beberapa detik. Salut !

Thursday, 2 November 2017

Mulutmu Harimaumu



Sebuah peribahasa yang sering kita dengar, kita baca waktu pelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar. Sangat singkat,padat dan efeknya sangat kuat. namun, masih ada saja orang yang tidak mengindahkannya. Peribahasa tersebut mempunyai arti untuk waspada terhadap mulut sendiri. Bila tidak hati hati, salah-salah yang keluar dari mulut justru menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Dalam dua tahun belakangan, ada banyak pelajaran dari public figure yang tepat menggambarkan peribahasa diatas. Pertama adalah kasus yang terkait gubernur jakarta Ahok, dan yang kedua adalah “terpeleset” lidahnya Sekjen Ban-Ki-Moon tentang wilayah sahara barat. Untuk yang pertama saya tidak ingin memperpanjang apalagi memperlebarnya karena saya kira kita semua sudah faham akan hal tersebut.

Untuk hal yang kedua, kasusnya hampir mirip dengan ahok. Kemiripan tersebut terletak pada efek yang ada setelah “perkataan” itu muncul. Saat itu, orang nomer satu PBB sedang mengadakan kunjungan kerja ke Al-Jazair. Dalam kunjungannya, Ban-Ki-Moon mengatakan bahwa wilayah sahara barat adalah daerah “sah”nya Al-Jazair. Tak pelak, pernyataannya membuat rakyat Maroko marah.

Sunday, 15 October 2017

Kelas Maqashid Syariah


Belajar di kelas pascasarjana jurusan maqasid syariah merupakan kebahagiaan tersendiri. Bagaimana tidak ? kelas ini mencoba mencetak para mahasiswanya untuk “ berpikir dan membaca “ keinginan Allah Swt membuat hukum kepada manusia . Secara sekilas, kesan membaca keinginan Allah Swt ini memang terlalu “berani”. Apalagi kita kemudian meringkas tujuan itu menjadi lima saja. Terlalu sedikit !

Kesan berani membaca dan memikirkan keinginan Allah Swt ini bukanlah hal yang baru, banyak pula ilmu lain yang berani menafsirkan firman-Nya, membahas sifat-Nya, sampai kepada menurunkan hukum dari firman-Nya. Padahal, akal merupakan alat terbatas yang dipastikan tidak akan bisa membaca persis seperti keinginan atau firman-Nya. Ibarat kata, sebuah kursi kayu sulitlah ia untuk membaca rencana pembuatnya.

Disini, kami tidak meletakkan akal manusia sebagai alat yang sudah usang dan tidak berguna lagi, karena hal tersebut akan bertentangan dengan ayat-ayat Al-Quran yang berbunyi “afala ta’qilun, afala tatafakkarun “ dll. Apa kalian tidak punya akal ? apa kalian tidak berfikir ?

Saturday, 7 January 2017

Partai Politik di Maroko

Maroko adalah sebuah kerajaan konstitusional yang dipimpin oleh Raja sebagai Kepala Negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Raja Maroko merupakan kepala negara yang turun-temurun dari Dinasti Alawiyyin  yang berdiri pada abad 18 M. Dilirik dari namanya, dinasti ini merupakan salah satu keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidina Hasan.
Perdana menteri menjadi kepala pemerintahan yang dibentuk oleh sejumlah koalisi partai dalam parlemen, dan parlemen ini dipilih langsung oleh rakyat melalui  pemilihan umum ( zaman Soeharto,red) . Dan dalam kesempatan yang berbahagia ini saya akan menulis tentang beberapa pemetaan partai di maroko dan beberapa koalisi yang ada di parlemen sepanjang perjalanan kemerdekaan maroko.

1.      Aliansi Demokrasi

Terdiri dari 5 partai yang terdiri dari partai oposisi dalam waktu yang lampau, mereka adalah :

الاتحاد الاشتراكي للقوات الشعبية (USFP)
Adalah sebuah partai sosialis yang berdiri tahun 1975, sebuah partai yang memisahkan diri dari Persatuan kekuatan kerakyatan Nasional. Partai USFP ini dalam memimpin partai oposisi Maroko sudah sangat lama sekali , bahkan menjadi kekuatan politik utama pada kuartal tahun 90-an. Dan para tanggal 14 Nopember 1997 partai ini memenangkan pemilu umum dengan perolehan suara 13,9 % ( atau 57 kursi dari keseluruhan parlemen Maroko ) . maka dari itu, Raja Maroko melantik Sekjen Partai USFP Yousfi menjadi Perdana Menteri pada tanggal 5 Februari 1998.

حزب الاستقلال (PI)
Partai Nasional yang termasuk partai terlama dalam sejarah politik maroko. Partai ini merupakan buah dari gerakan kemerdekaan. Partai PI ini sudah masuk dalam pemerintahan sejak tahun 60-an, 70-an, 80-an. Kemudian masuk dalam koalisi partai oposisi yang diprakarsai USFP. Pada pemilu tanggal 14 Nopember 1997 , partai PI ini termasuk partai politik kedua terbesar di Maroko dengan perolehan suara 13,2% dari total suara ( 32 Kursi dari keseluruhan kursi parlemen ). Partai PI ini masuk dalam jajaran pemerintahan perdana menteri Abdurrahman Alyousouffi pada Februari 1998 , kemudian sejak tahun itu, kepemimpinan partai ini dikomandoi oleh Abbas Alfasi yang menggantikan Muhammad Boustah. Pada pertama kalinya partai ini dipimpin oleh Pahlawan Maroko Allal Alfasi sampai meninggalnya pada tahun 1972 M , kemudian dilanjutkan Mouhammad Boustah sampai tahun 1998 M , dan sekarang dipimpin oleh Abbas Alfasi.

Sekedar informasi, bahwa Allal Alfasi merupakan salah satu Ulama Maqshid syariah dan politisi Maroko yang dikirim untuk menghadiri Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955 di Bandung. Indonesia.

حزب التقدم والاشتراكية (PPS)
PPS merupakan satu diantara partai golongan kiri yang akhirnya diakui pada tanggal 23 Agustus 1974 , partai ini merupakan warisan  daripada partai Komunis Maroko yang berdiri pada tahun 1943 M . pada tahun 1946 M partai ini dipimpin oleh Ali Ya’th sampai pada saat meninggalnya beliau tahun 1997 M. Kemudian digantikan oleh Ismail Alawi (  ada perpecahan dalam tubuh partai PPS antara Ismail Alalawi dan Alkhiyari dan Attahami kemudian diputuskan yang jadi pemimpin adalah Ismail Alalawi, dan Alkhiyari akhirnya kecewa dan mendirikan partai Jubhatul Quwwa Adimoktrasia pada tahun 1997 ). Pada tahun 1995 partai PPS ini meninggalkan ideologinya dari paham Komunis, dan pada pemilu Nopember 1997 mendapatkan 9 kursi dari parlemen Maroko. Partai ini aslinya memang berpaham komunis sejak tahun 1946 kemudian berganti naman partai kebebasan dan sosialis pada 1969 M kemudian menjadi Partai kemajuan dan sosialis pada 1974 M