Labels

Sunday 28 September 2014

Kebun Binatang Rabat



di depan Stadion moulay abdullah


Rabat memang merupakan tempat  yang cocok untuk menuntut ilmu sekaligus wisata. Bagaimana tidak, dengan kondisinya yang stabil tanpa macet dan lingkungan yang asri membuat kota ini semakin asik. Asri bila menengok kanan-kiri jalan kebanyakan taman yang hijau. Dan tanpa macet itu juga yang membuat saya heran, mengingat disini adalah ibukota Kerajaan Maroko. Padahal, kalau melihat Indonesia pasti kita menemukan disana kemacetan yang membosankan di Jakarta. Iya gak? Haha

Satu diantara destinasi wisata Rabat selain Tour Hassan, Makam raja Mohammad 5, Hassan II , Bab chellah, Oudaya adalah Kebun Binatang Nasional Maroko yang terletak di bagian pinggir kota Rabat. Kebun Binatang ini tercatat merupakan kebun binatang terbesar kedua se Afrika setelah Kebun Binatang di Afrika Selatan. Luasnya sekitar 50 hektar. Letaknya berdekatan dengan Stadion Moulay Abdullah. Persis di belakangnya.


Kebun Binatang  ini didirikan oleh Raja Muhammad 6 setelah beliau berkunjung ke Negeri Thailand. Dan disana beliau takjub akan kebun binatangnya. Maka dari itu, sepulangnya dari kunjungan kenegaraan di Negara Asia beliau ingin mendirikan Kebun Binatang di Negerinya sendiri.  Dan dalam perkembangannya,kebun binatang ini tercatat 900ribu sampai 1,2 juta pengunjung tiap tahunnya. Suatu hal yang sangat fantastis dalam kategori kebun binatang.
Setelah mencari berita dari mbah google mengenai apa keunggulan kebun binatang ini, saya dan sahabat saya Arif, berniat pergi ke kebun binatang ini. Kami pergi ke kebun binatang ini sebenarnya ingin menjenguk teman sehidup kita yang berwujud hewan. Terlebih khusus adalah menyamakan wajah temanku ke saudaranya sepupu berupa K**A, haha piis rif. Tapi alhasil tetap ganteng temanku yang satu ini haha.

Visa Maroko ( pembuatan Carte D'immarticulation )



anak kecil Maroko

Maroko adalah negeri yang indah untuk dikunjungi. Dan keindahan itu bisa dilihat mulai dari keramahan ulamanya, dan lingkungannya yang hijau dan asri. Saya mengatakan hijau karena di sini saya melihat Negara ini sangat antusias dalam merawat taman-taman. Yang lebih mengherankan lagi, mereka yang merawat itu memang digaji khusus oleh kerajaan.

Maka dari itu, tidak heran maroko merupakan Negara tujuan turis manca Negara baik itu yang dari Eropa,Amerika,Afrika ataupun Asia seperti saya ini hahaha. Saya termasuk turis sekaligus pelajar di Negara ini. Dan Alhamdulillah maroko merupakan Negara yang bebas visa bagi pemegang passport Indonesia. Bebas visanya tidak tanggung-tanggung, sampai 3 bulan. Jadi misalnya ente berkunjung ke negeri ini selama tiga bulan dan acaranya Cuma jalan-jalan, anda tidak perlu memperpanjang apa itu visa. Tapi jika ente kesandung melebihi waktu 3 bulan, maka cari2lah modus dan cara untuk bisa keluar dari negeri ini. Mengingat free visa yang diberikan oleh kerajaan maroko untuk Indonesia sudah habis.

Dan dalam kesempatan kali ini, saya pelajar Universitas Muhammad 5, Souissi Rabat ingin berbagi cara untuk mendapatkan keringanan berupa membuat Cart’ d’Immarticulation atau di sebut sebagai KTP lah bagi orang Indonesia.

Syech Mustofa Bahyawi (Mufassir Maroko)



Beliau Fadhilah Asyyech Alallamah Sidi Mustofa bin Ahmad bin Abdurrahaman albahyawi ( marganya beliau di nisbatkan kepada Abi Yahya Albashir yang di makamkan di daerah Alhadrah) Alidrisi Alhasani Alhasani  Almarakkushi .
ketika beliau mengajar

Dari asal usul namanya kita dapat simpulkan bahwa beliau adalah satu diantara Habib (orang Indonesia bilang) atau keturunan dari baginda Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidina Hasan. Dan yang kedua beliau juga termasuk orang asli kelahiran Marakech , Maroko. Sejak lahir , dewasa , belajar  di kota “Merah” ini. Dan sekarang beliau menetap di kota yang paling ujung di Maroko yaitu “Tanger” . 

Beliau lahir di Kota Marakech pada tahun 1950an. Sejak kecil beliau sudah terlihat kemahirannya dalam kecerdasannya, terbukti beliau sudah hafal Alquran dalam masa kecilnya dengan dua riwayat yaitu riwayat Qolun dan Warsh langsung dari bapaknya. Dan dari bapaknya juga beliau mendapat pengajaran berupa ilmu Fiqh,Tafsir dan yang lainnya.

Tuesday 16 September 2014

2 tahunku di Maroko




Tepat pada pukul 09:45 GMT tanggal 17 September 2012 aku tiba di maroko. Maroko yang kukenal dan kusangka dahulu adalah Negara afrika yang penuh dengan orang hitam dan berbau. Saya disini bukan rasis ataupun dengan nada mengejek, tapi dalam fikiran pendek saya berkata tersebut mengingat maroko adalah Negara afrika. Dan ternyata anggapan itu salah. Saya menemui maroko adalah Negara yang penuh dengan orang cantik dan ganteng.  Belum lagi ditambah tempat wisatanya yang bersih dan terawat. 

Saat itu , kami 14 orang dari Indonesia berangkat dari Jakarta ke maroko dengan pesawat Qatar. Dengan komposisi 10 cowok dan 4 orang cewek dari sebagian wilayah Indonesia. Waktu kedatangan kami kebetulan berbarengan dengan atlit Maroko yang pulang dari Olimpiade Inggris 2012. Maka dari itu, tidak mengherankan kami disambut bak raja oleh orang maroko. Sebenarnya tidak boleh PD si, tapi itulah adanya. Haha. Apalagi semua teman saya memakai peci yang khas Indonesia.