Sebagai delegasi dari negara kita itu terkadang kita ingin
menulis bahs (skripsi) itu pasti disuruh dosen untuk membahas pengaplikasiannya
di Indonesia dll. dengan alasan kamu itu delegasi dari negaramu, Maka dari itu bahaslah negara kamu yang kemudian
bisa diambil ibrah di negara kami ini. tapi alasan ini kusanggah , saya itu belajar di
negaramu untuk mengambil ilmu negaramu sebagai nilai jual kami ketika kami
pulang,bukan untuk memamerkan negara kami ke negara yang sedang kubelajari ( dalam artian
kasarnya kita gak mau hanya menerjemah teks saja ).
ada juga masukan yang kedua dari dosen saya indonesia bilang,
bahwa yang bahs yang baik adalah kamu membahas negara lain,selain di negara tempat belajar kamu
sekarang. seperti yang dicontohkan kang abik dalam KCB, disana ada ana calon istrinya azzam yang membahas
tentang perbankan Malaysia walaupun dia adalah orang Indonesia.atau di Aljazair,Arab Saudi, Mesir dengan
alasan kamu akan dapat ilmu dua negara, satu negara tempat kamu belajar
sekarang,terus yang kedua adalah negara yang kamu bahas itu. tapi sekali lagi
,ini juga kusanggah, ngapain juga kamu bangga2in negara lain? daripada
sama-sama membahas negara orang,mending bahas negara sendiri.
ada juga masukan yang mengatakan, kamu mending bahas ilmu yang ada di negara yang kamu
pelajari tersebut, taruhlah di Maroko ada ilmu baru ,yaitu Fiqh Maliki dan
Maqashid Syariah,Yahudi Maroko. Kenapa begitu? karena itu juga nilai jual kamu
di Indonesia nanti. nilai jual yang memang tidak ada di Indonesia. walaupun ini
langka dan mungkin orang tidak menolehnya, tapi jika memang ada orang yang
serius ingin mempelajari maka kamu akan menjadi pakar di bidangnya. Sebagai misal bila membahas tentang
bagaimana fiqh malik itu lebih enak, konsep Maqashid Syariah,kenapa yahudi
maroko bisa hidup lebih enak hatta waqila maroko adalah negeri teraman menurut
yahudi kedua setelah israel dll. Ilmu ini yang merupakan studi magrib Arabi itu
belumlah di toleh oleh sebagian orang
Indonesia disana. Dan yang baru dikaji adalah Studi Arab yang diambil
sampel adalah Mesir. Bahasa Arab pasarannya pun ngambil mesir,Padahal Arab itu
bukan mesir doang kan, kenapa kita sendiri tidak mengenalkan diri keunikan
Studi Magrib Arabi?
Ada juga yang
terakhir mengatakan , halah, skripsi itu yang penting mudah dan cepat, ngapain
juga susah-susah di buat.yang penting kan nilai?. Dalam hal yang terakhir ini
mungkin agak ku tolerir, dan itu adalah tahap akhir jika semua yang diatas itu
tidak bisa di ambil.
Minggu , 26 Oktober 2014
Rabat,Maroko