Labels

Saturday 20 January 2018

Bersama Syech Hamza Kettani

Bagi peminat ilmu rijal hadits nabi, marga “al¬-Kattani” adalah suatu marga yang tidak asing. Tidak asing dalam artian marga ini sudah terkenal dalam meriwayatkan,menjaga hadits melalui riwayat jalur keluarga (kakek, bapak dan anak) . Marga ini juga termasuk marga nasabnya langsung sampai ke sayyidina Hasan RA. Jadi tidak heran, dalam banyak nama-nama syech kattani yang tercantum dalam kitab, terkadang ada kata “syarif” yang tersematkan.

Ada beberapa nama yang terkenal dalam marga al-Kattani yang selalu meneruskan tradisi keluarga dalam menjaga hadits. Sebutlah Syech Abdul Hayy Al-Kettani. Salah satu seorang ulama hadits kenamaan abad ke 19 yang telah mengajarkan ilmunya di berbagai kampus islam di dunia arab. Tercatat beliau pernah mengajar di Qarawiyyin-Maroko, Al-Azhar-Mesir , Masjid Umawi-Damaskus, dan Masjid Haramain.

Friday 12 January 2018

Namaku Kyai

Bagi orang indonesia, nama adalah doa. Doa yang merupakan harapan orang tua kepada anaknya agar sesuai arti dengan yang disandarkan. Jadi tidak heran , nama-nama orang indonesia -khususnya orang islam- selalu mempunyai arti yang menarik dan menggelitik. Menarik yang pertama dikarenakan kebanyakan nama orang indonesia panjang dan terdiri dari tarkib idhofi, mubtada-khabar,bahkan susunan fi’il amar. Menggelitik yang kedua disebabkan orang arab pasti akan tersenyum serta heran dengan arti dan makna yang termuat.

Dalam banyak kasus, teman orang arab saya pasti bertanya kenapa orang indonesia ketika memberikan nama anaknya selalu berbeda dan unik. Jawaban saya simpel, bahwa kalian dari zaman dahulu sampai sekarang tidak pernah piknik. Dengan artian, selalu tidak jauh-jauh dari Fatimah,Khadija, Hind, Muhammad, Ali, Abdullah, Abdul aziz, Hamza, Umar,Usman, dan sebagainya. Ya, dalam satu sisi mungkin baik , yaitu mengikuti nama Sahabat,Nabi dan Rasul. Namun disisi lain kan kasihan bagian pencatatan sipil ( muqotoah ) dalam men-sensus penduduk. Terlalu banyak nama yang sama antara anak,bapak, kakek, buyut sampai canggah. haha

Wednesday 3 January 2018

Bersama Syech Salim Abdus Salam Syeikhi Libya

“ Saya takjub sama orang Indonesia, mereka kebanyakan teratur dan disiplin dalam hal waktu. terutama yang mengikuti pengajian saya di Wales dan Manchester- United Kingdom “. Begitulah ungkapan pertama yang keluar dari beliau ketika saya bersalaman sekaligus basa-basi sekedar mengakrabkan diri. Sebuah pendekatan dengan harapan siapa tahu nanti beliau berkenan membantu, mengoreksi dalam menyelesaikan thesis yang sedang dalam proses ini. 😊

Latar belakang beliau adalah lulusan arsitek yang kemudian pindah haluan mendalami ilmu syariah. Bagi orang arab, hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah. Saya sendiri punya banyak teman waktu sarjana di Universitas Muhammad V dengan latar belakang sudah lulus Doktor Psikologi, Doktor arsitek, sampai dengan Dokter spesialis. Bahkan ada juga guru kami , Syech Said Kamali dulunya juga pernah lulus master bidang tourisme di Tanger. Tercatat, Dr. Salim Syeichi setelah arsitek beliau lulus sarjana syariah di UIM Madinah, Magister dan Doktorah di Omdurman Sudan. Salah satu gurunya di maroko adalah Syech Ahmad znati, Syech Jardi Tanger dll.