Labels

Sunday 28 September 2014

Syech Mustofa Bahyawi (Mufassir Maroko)



Beliau Fadhilah Asyyech Alallamah Sidi Mustofa bin Ahmad bin Abdurrahaman albahyawi ( marganya beliau di nisbatkan kepada Abi Yahya Albashir yang di makamkan di daerah Alhadrah) Alidrisi Alhasani Alhasani  Almarakkushi .
ketika beliau mengajar

Dari asal usul namanya kita dapat simpulkan bahwa beliau adalah satu diantara Habib (orang Indonesia bilang) atau keturunan dari baginda Nabi Muhammad SAW dari jalur Sayyidina Hasan. Dan yang kedua beliau juga termasuk orang asli kelahiran Marakech , Maroko. Sejak lahir , dewasa , belajar  di kota “Merah” ini. Dan sekarang beliau menetap di kota yang paling ujung di Maroko yaitu “Tanger” . 

Beliau lahir di Kota Marakech pada tahun 1950an. Sejak kecil beliau sudah terlihat kemahirannya dalam kecerdasannya, terbukti beliau sudah hafal Alquran dalam masa kecilnya dengan dua riwayat yaitu riwayat Qolun dan Warsh langsung dari bapaknya. Dan dari bapaknya juga beliau mendapat pengajaran berupa ilmu Fiqh,Tafsir dan yang lainnya.


Bapaknya beliau terkenal sebagai Imam,Khotib dan Ahli Qiroat Quran yang mumpuni dalam bidangnya. Beliau (bapaknya syech Bahyawi) merupakan orang yang terpandang di kota ini. Itu di mulai ketika penduduk masyarakat untuk menggantikan posisi ayahnya (kakeknya syech bahyawi) ketika mangkat. Menggantikan dalam hal ajar –mengajar di Madrasah Quraniyyah di Kota Marakech.
Syech Mustofa Bahyawi tumbuh di dalam lingkungan keilmuan dan ulama. Itu karena rumahnya sering dibuat tempat pertemuan antara Ulama-ulama besar dan Ahli qiroat Quran yang ternama di Marakech untuk membahas masalah-masalah yang trend pada saat itu. 
Dan Bapak beliau selalu menyiapkan tempat untuk syech-syech tersebut untuk menyampaikan satu maudidhoh kepada hadirin yang dating. Di waktu senggang para syech tersebut juga dimanfaatkan oleh beliau untuk menanyakan , berdiskusi , mengambil manfaat dari mereka semua. 

Satu diantara ulama Al allamah yang beliau ambil ilmunya dan berpengaruh kepada kehidupan beliau pada masa pencarian ilmu awal ini adalah :

1. Syech Assibai Alkintawi : beliau belajar darinya Fiqh Maliki.
2. Syech Muqri’ Muhammad bin Ismail : Ilmu Tajwid , Nadhm Jazariyyah, Nadhm Ibn bari
3. Syech Asmij Addhorir : belajar Ilmu Manthiq , Aqidah,
4. Alallamah Allughowi Alfarougi: Kitab Aljamius shohih ( dan dari beliaulah , syech Bahyawi mengikuti banyak metode dan gayanya dalam pembelajaran)
5. Syech Asyyarqowi : belajar Bahasa, Sastra Arab , mu’jam Arab , Sirdul Buchori Liwarzazi , 

Dan ulama yang lain yang tidak bisa saya sebutkan nama-namanya satu persatu. Dan pada masa ini adalah masa yang sangat berpengaruh dalam kehidupan muda beliau. 

Hidup tak selamanya harus mulus dan lancer seperti air mengalir. Begitujuga dialami oleh beliau syech bahyawi ini. Dalam masa pendidikannya di jenjang madrasah Aliyah beliau harus merelakan Bapaknya di panggil oleh kehadirat ilahi. Tentu saja perpisahan ini tidak sekedar perpisahan ketika keluar kota, tapi perpisahan antara dua alam yang berbeda. Tapi beliau sudah siap dan menerima. Siap disini saya artikan dengan siap ilmu dan bekalnya untuk menghadapi masyarakat . malahan setelah bapak beliau meninggal dunia beliau langsung diangkat masyarakat menjadi Imamah , Khitobah dan menduduki posisi Ayahnya dalam Mengajar kitab pada waktu SMA nya ini. 

beliau sekarang adalah Mufassir yang mengajar di Karasi Ilmiah setiap Hari Sabtu di Masjid Assunnah Rabat
Bersambung....

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment