Tepat pada pukul 09:45 GMT tanggal 17 September 2012 aku
tiba di maroko. Maroko yang kukenal dan kusangka dahulu adalah Negara afrika
yang penuh dengan orang hitam dan berbau. Saya disini bukan rasis ataupun
dengan nada mengejek, tapi dalam fikiran pendek saya berkata tersebut mengingat
maroko adalah Negara afrika. Dan ternyata anggapan itu salah. Saya menemui
maroko adalah Negara yang penuh dengan orang cantik dan ganteng. Belum lagi ditambah tempat wisatanya yang
bersih dan terawat.
Saat itu , kami 14 orang dari Indonesia berangkat dari Jakarta
ke maroko dengan pesawat Qatar. Dengan komposisi 10 cowok dan 4 orang cewek
dari sebagian wilayah Indonesia. Waktu kedatangan kami kebetulan berbarengan
dengan atlit Maroko yang pulang dari Olimpiade Inggris 2012. Maka dari itu,
tidak mengherankan kami disambut bak raja oleh orang maroko. Sebenarnya tidak
boleh PD si, tapi itulah adanya. Haha. Apalagi semua teman saya memakai peci
yang khas Indonesia.
bersama Bpk Drs. H. Tosari Widjaya di WISMA KBRI Rabat |
Seperti biasanya anak baru, kami datang dari Indonesia
dengan memakai peci hitam (bagi cowok) dan berkerudung ( bagi cewek ). Dan Alhamdulillah
angkatan kami adalah angkatan yang kompak dalam hal berseragam. Semua dari kami
berangkat memakai baju merah tua yang di beli waktu di Jakarta sebelum
berangkat. Namun , dengan seiring waktu kekompakan
dan keserasian yang pertama itu membuat kita semua semakin kompak dalam hal
ataupun masalah berikutnya.
Setelah check out dan mengisi formulir apa tujuanmu datang
di maroko, saya keluar bendara dan langsung dijemput oleh teman-teman PPI
Maroko beserta orang maroko yang mengurusi orang asing. Akhirnya kami berangkat
dari bandara Mohammad V , Casablanca menuju kota Rabat utaranya sekitar 100Km.
di pertengahan jalan menuju Rabat saya mempunyai
firasat buruk mengenai maroko yaitu daerahnya gersang dan tandus. Soalnya waktu
itu adalah musim gugur,musim yang mana sawah rumput yang mengitari wilayah Casablanca
itu diambil buat makan hewan ternak. Apalagi ketika di sopiri oleh pak Abdul
Qadir ( sopir KBRI ) tambah yakinlah saya. Dan pada akhirnya anggapan saya ini
salah.
Sekitar jam 1 an siang saya sampai dikota Rabat dan diospek
sama kakak kelas disuruh makan yang tidak enak sekaligus sangat benci terhadap
makanan tersebut. bertempat di WISMA KBRI INDONESIA. Saya waktu
itu berpikiran, apakah ini rumahku kelak ? . mengingat saya yang notabene orang
pesantren salaf yang “kagetan” karena tempat yang memukau. Tempat yang diisi
oleh kasur empuk, selimut yang tebal,kamar mandi ada bath-ubnya,WI-FI 24 Jam,
AC yang bisa diremot panas dan dinginnya dll. Apalagi ketika kita semua
berangkat ke Institut Darul Hadits yang wah dalam hal ukirannya itu,
jangan-jangan ini kampus saya. Dan pada akhirnya semua anggapan saya ini sekali
lagi salah. Haha
Dan kesalahan pertama yaitu menganggap orang maroko itu
orang hitam adalah kesalahan terbesar dalam pandangan saya mengingat
sesampainya saya di kampus saya belajar, saya tidak menemukan orang hitam sama
sekali. Justru saya menemukan cewek-cewek yang cantik dan bergaya eropa dan
cowoknya juga. Ada yang bilang kenapa orang maroko itu terkenal cantiknya
adalah sebab kebanyakan orang maroko adalah keturunan Arab-Prancis, ataupun
pelarian orang islam Spanyol dahulu yang diusir dari negaranya. Kalau tidak
percaya dengan pernyataan saya ini anda bisalah berkunjung di negeri ini, dan
saya sarankan daerah utara seperti kota Tanger,Tetouan. Dijamin hafalanmu
rontok. Haha
Terus berlanjut ke kesalahan kedua yaitu menganggap WISMA
adalah tempatku belajar adalah suatu hal yang sangat menghayal dan mustahil. Mengingat
tempat ini sebenarnya adalah tempat dimana ketika ada kunjungan DPR / MPR RI ,
delegasi dari Indonesia jika ingin menginap ya menginap disini. Dan setelah
kuketahui kenapa kita bisa tidur dan nikmat selama 2 hari di WISMA adalah
karena kebaikan hati bapak kita yang kucintai dan sangat sangat kubanggakan yaitu
bapak Dubes RI Maroko, Drs. Tosari Widjaya kepada kita. Terimakasih banyak pak
Dubes.
Setelah tinggal di WISMA yang merupakan singkatan Waktu
Istimewa Mahasiswa (singkatan buatan saya hhhe) kami di kenalin apa itu Maroko,
KBRI, PPI dll. Setidaknya ada gambaran lah buat kita kedepannya. Kita diajak jalan-jalan ke gedung ISESCO,
Darul Hadits, La Tour Hassan, pantai Oudaya, Bibliothique National, Naik
Tram-way sampai kita benar-benar penat dan pada akhirnya saya sampai di rumah
mahasiswa yang asli. Yang mana disana identik dengan ……….. #sensor haha
di depan gedung ISESCO pusat Dunia |
![]() |
rapat Asuransi |
Bersambung…… ngantuk
Rabat 17 September 2014
3:44 GMT