Labels

Tuesday 16 September 2014

2 tahunku di Maroko




Tepat pada pukul 09:45 GMT tanggal 17 September 2012 aku tiba di maroko. Maroko yang kukenal dan kusangka dahulu adalah Negara afrika yang penuh dengan orang hitam dan berbau. Saya disini bukan rasis ataupun dengan nada mengejek, tapi dalam fikiran pendek saya berkata tersebut mengingat maroko adalah Negara afrika. Dan ternyata anggapan itu salah. Saya menemui maroko adalah Negara yang penuh dengan orang cantik dan ganteng.  Belum lagi ditambah tempat wisatanya yang bersih dan terawat. 

Saat itu , kami 14 orang dari Indonesia berangkat dari Jakarta ke maroko dengan pesawat Qatar. Dengan komposisi 10 cowok dan 4 orang cewek dari sebagian wilayah Indonesia. Waktu kedatangan kami kebetulan berbarengan dengan atlit Maroko yang pulang dari Olimpiade Inggris 2012. Maka dari itu, tidak mengherankan kami disambut bak raja oleh orang maroko. Sebenarnya tidak boleh PD si, tapi itulah adanya. Haha. Apalagi semua teman saya memakai peci yang khas Indonesia.


bersama Bpk Drs. H. Tosari Widjaya di WISMA KBRI Rabat
Seperti biasanya anak baru, kami datang dari Indonesia dengan memakai peci hitam (bagi cowok) dan berkerudung ( bagi cewek ). Dan Alhamdulillah angkatan kami adalah angkatan yang kompak dalam hal berseragam. Semua dari kami berangkat memakai baju merah tua yang di beli waktu di Jakarta sebelum berangkat.  Namun , dengan seiring waktu kekompakan dan keserasian yang pertama itu membuat kita semua semakin kompak dalam hal ataupun masalah berikutnya.

Setelah check out dan mengisi formulir apa tujuanmu datang di maroko, saya keluar bendara dan langsung dijemput oleh teman-teman PPI Maroko beserta orang maroko yang mengurusi orang asing. Akhirnya kami berangkat dari bandara Mohammad V , Casablanca menuju kota Rabat utaranya sekitar 100Km. di pertengahan jalan  menuju Rabat saya mempunyai firasat buruk mengenai maroko yaitu daerahnya gersang dan tandus. Soalnya waktu itu adalah musim gugur,musim yang mana sawah rumput yang mengitari wilayah Casablanca itu diambil buat makan hewan ternak. Apalagi ketika di sopiri oleh pak Abdul Qadir ( sopir KBRI ) tambah yakinlah saya. Dan pada akhirnya anggapan saya ini salah. 

Sekitar jam 1 an siang saya sampai dikota Rabat dan diospek sama kakak kelas disuruh makan yang tidak enak sekaligus sangat benci terhadap makanan  tersebut.  bertempat di WISMA KBRI INDONESIA. Saya waktu itu berpikiran, apakah ini rumahku kelak ? . mengingat saya yang notabene orang pesantren salaf yang “kagetan” karena tempat yang memukau. Tempat yang diisi oleh kasur empuk, selimut yang tebal,kamar mandi ada bath-ubnya,WI-FI 24 Jam, AC yang bisa diremot panas dan dinginnya dll. Apalagi ketika kita semua berangkat ke Institut Darul Hadits yang wah dalam hal ukirannya itu, jangan-jangan ini kampus saya. Dan pada akhirnya semua anggapan saya ini sekali lagi salah. Haha

Dan kesalahan pertama yaitu menganggap orang maroko itu orang hitam adalah kesalahan terbesar dalam pandangan saya mengingat sesampainya saya di kampus saya belajar, saya tidak menemukan orang hitam sama sekali. Justru saya menemukan cewek-cewek yang cantik dan bergaya eropa dan cowoknya juga. Ada yang bilang kenapa orang maroko itu terkenal cantiknya adalah sebab kebanyakan orang maroko adalah keturunan Arab-Prancis, ataupun pelarian orang islam Spanyol dahulu yang diusir dari negaranya. Kalau tidak percaya dengan pernyataan saya ini anda bisalah berkunjung di negeri ini, dan saya sarankan daerah utara seperti kota Tanger,Tetouan. Dijamin hafalanmu rontok. Haha

Terus berlanjut ke kesalahan kedua yaitu menganggap WISMA adalah tempatku belajar adalah suatu hal yang sangat menghayal dan mustahil. Mengingat tempat ini sebenarnya adalah tempat dimana ketika ada kunjungan DPR / MPR RI , delegasi dari Indonesia jika ingin menginap ya menginap disini. Dan setelah kuketahui kenapa kita bisa tidur dan nikmat selama 2 hari di WISMA adalah karena kebaikan hati bapak kita yang kucintai dan sangat sangat kubanggakan yaitu bapak Dubes RI Maroko, Drs. Tosari Widjaya kepada kita. Terimakasih banyak pak Dubes.

Setelah tinggal di WISMA yang merupakan singkatan Waktu Istimewa Mahasiswa (singkatan buatan saya hhhe) kami di kenalin apa itu Maroko, KBRI, PPI dll. Setidaknya ada gambaran lah buat kita kedepannya.  Kita diajak jalan-jalan ke gedung ISESCO, Darul Hadits, La Tour Hassan, pantai Oudaya, Bibliothique National, Naik Tram-way sampai kita benar-benar penat dan pada akhirnya saya sampai di rumah mahasiswa yang asli. Yang mana disana identik dengan ……….. #sensor haha

di depan gedung ISESCO pusat Dunia

rapat Asuransi
Bersambung…… ngantuk
Rabat 17 September 2014
 3:44 GMT
Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment