Kereta api maroko terbilang cukup maju dan
nyaman. Hal ini terbukti kursi-kursi yang disediakan dalam gerbongnya. Mungkin kalau
bisa dibilang kelas ekonominya maroko lebih baik daripada kelas ekonominya
indonesia. Saya sebagai mahasiswa bila ingin nyaman bepergian atau jalan jalan
keliling antar kota maroko paling enak dan pulas tidur ya memakai kereta api
tersebut.
Kabar terbaru, maroko sedang mengembangkan
kereta cepat se-Afrika dengan kecepatan 350 kilometer bisa mencapai antara
Kasablanka dan Tangier melalui ibukota Rabat, dengan memangkas waktu perjalanan
antara pusat ekonomi negara Afrika Utara hampir dua pertiga, hanya lebih dari
dua jam.
TGV dari Maroko, yang membuat namanya dari
singkatan bahasa Prancis untuk kereta berkecepatan tinggi, diatur untuk memulai
layanan pada musim panas 2018. Proyek ini 50 persen dibiayai oleh Perancis
dengan pinjaman sekitar 2,4 miliar dolar AS.
Menurut angka yang telah dirilis, pinjaman itu
sudah diatur sekitar 15 persen dari anggaran. Tapi kepala ONCF Rabii Lakhlii
mengatakan, proyek tersebut memiliki biaya kurang dari 9 juta euro (10,6 juta
dolar AS) per kilometer, dibandingkan dengan standard Eropa 20 juta euro per
kilometer.
Rute yang dibuat lebih kompleks dengan medan
perbukitan dan angin kencang, yang memerlukan pembangunan beberapa jembatan
termasuk salah satunya sepanjang 3,5 kilometer.
ONCF mengharapkan jalur tersebut bisa menarik
6 juta pelancong dalam tiga tahun pertamanya. Lakhlii mengatakan tiket akan
menelan biaya sekitar 30 persen lebih banyak daripada jalur rel saat ini.
Harga tiketnya dihitung per menit 2,88 MAD. Dan
untuk wilayah Ibukota Maroko Rabat terdapat Stasiun Rabat Agdal dan Rabat
Ville.
Untuk harga dari Rabat ke Casablanca sekitar
37 MAD. Atau kalau dirupiahkan sekitar 47K rupiah.
Selengkapnya mengenai jadwal kereta maroko
bisa di cek www.oncf.ma