Labels

Tuesday 26 January 2016

Ziarah ke Dr. Abdurrazak Aljay

Foto bersama setelah makan-makan dan diskusi ...
Sale, 18 Juli 2015. Dalam adat istiadat budaya Indonesia, setiap habis lebaran pasti kita ingin berkunjung ke sanak family. Uniknya, lebaran Indonesia ini tidak hanya cukup satu hari saja untuk menuntaskan berkunjung ke saudara,tetangga dan guru yang mulia. Ini tentunya bagi masyarakat Indonesia yang tinggal didalam negeri, namun kita sebagai mahasiswa Indonesia yang sedang mencari ilmu di luar negeri tepatnya Maroko tidak kalah saing. Untuk mengunjungi keluarga tentunya tidak mungkin, mengingat jarak antara Indonesia dan maroko sangatlah jauh bila dijalani dengan jalan kaki sampai sana. Yaiyalah…hehehe .

Maka dari itu, dalam hari raya Idhul fitri 2015 ini saya mempunyai insiatif untuk mengunjungi  salah satu guru besar saya sekaligus diantara Muhadits Magribi yang bernama Dr. Abderrazak Aljay. Beliau adalah pakar ahli hadits dari Maroko yang mengajar di Universite Mohammad V, Rabat. Dan juga mengajar Fiqh Maliki di Masjid Umar Assegaf , Riyadhus sholihin di Masjid Alhuda. Jabatan terakhir yang beliau emban adalah sebagai ketua Master  “ Ilmu Syariat dan Pembangunan Peradaban “ Jurusan Studi Islam di Universite Mohammad V, Rabat. Kepiawaiaannya dalam bertutur kata, lemah lemut dan santun dalam bersikap membuat semua orang takjub kepada beliau.



Aku masih ingat nasehat beliau ketika membimbing saya dalam skripsi Licence di semester akhir, beliau berkata : “ saya tidak akan rela diantara kalian mengutip satu karya orang wahabi dan ikhwani sebagai referensi  skripsi ini. Karena , seseorang ketika mengarang suatu kitab pasti akan ada kecondongan intelektual yang dia bangun . dan tentunya akan mempengaruhi dalam pemikiran kalian karena status yang kalian emban adalah sebagai Reseacher. “  Subhanallah….

Bahkan , Ada salah satu Muridnya beliau yang memberikan satu karya syair “ Dialah Aljay “ oleh Ali Ubaid. Yang berbunyi :
مشى بك عِلم في المساء غروب…………………………تزور به قلب الشقي قريب

إذا شاخ رأس الليل أو غاب بدره……………………………فأنت بنور العلم دوما رقيب

تسامر أوراق الكتاب محبة………………………………ودونك، عاد الجهل.. عاد النحيب

هو الجاي: فيه الشعر يتلى سجية……………………به العلم يزهو، والنفوس تطيب
Oke, kembali ke cerita tadi.
Pagi itu kami warga Indonesia mengadakan acara ramah –tamah bersama dengan Duta Besar RI untuk kerajaan Maroko Bapak ED. Syarief Syamsuri dan Home/ Local Staff yang lainnya. Dan saya sudah janjian sama beliau untuk mengunjunginya setelah acara silaturahim di KBRI ini. Walhasil, setelah acara selesai kita langsung capcus dari wilayah KBRI ke kota Sale. Sale adalah nama kota terdekat dari Ibukota kerajaan Maroko. Kota ini termasuk terbesar dari segi kepadatan penduduknya, dan wilayahnya. Dan tidak jarang juga, ulama Ghorb Islami lahir dari daerah ini, julukan mereka adalah Salawi.

Dari KBRI kita berdelapan naik sebuah bis bernomorkan 26A menuju Madinah pusat kota. Disana kita turun didekat masjid Sunnah. Masjid Sunah adalah masjid pusat kota Rabat, di masjid ini kita mendapatkan selalu pengajian setiap minggunya.

 Adapun Jadwal pengajiannya adalah sebagai berikut :
1. Malam Kamis ada pengajian Syech Abdurrahman Nabulsi tentang ilmu Qiroat . Kitab yang dipakai adalah Qiroat Imam Syatibi .
2. Malam Jumat ada pengajian Syech Rougi . beliau mengajar tentang Qowaid Fiqh menggunakan kitab Manahijul Muntakhob Ounsrichi
3. Malam Sabtu ada pengajian Syech Said Kamali . beliau mengajarkan fiqh Maliki menggunakan Hadits Muwatha riwayat Yahya Bin Yahya
4. Sabtu Habis Ashar ada pengajian Tafsir yang diasuh langsung oleh ulama sepuh Maroko. Al allamah Syech Dr. Bahyawi.


Dari masjid sunah kita naik Tramway menuju rumah beliau di daerah Sale. Dan alhasil sampailah kita berenam dirumah beliau. Disana kita disambut seperti anak pulang ke rumah. Sangat hangat dan terharu bagi saya. Banyak diskusi yang ibrahnya bias saya ambil untuk nantinya saya bawa ke Indonesia.
waktu silaturahim sambil berdiskusi dirumah beliau


Foto Bersama

Saya dengan Beliau Dr. Abdurrazak aljay


Nasehat beliau “ Tekunilah Bahasa Arab, karena dia adalah kunci dalam memahami Alqur’an dan Alhadits “.

Comments
0 Comments

0 comments :

Post a Comment