Labels

Sunday 20 July 2014

Buka Puasa Di Maroko

Senyum Anak kecil Maroko
Maroko atau yang disebut magribi adalah sebuah Negara yang terletak di ujung utara benua afrika. Dari segi geografisnya Negara ini merupakan tempat dimana benua afrika bisa berhubungan langsung ke benua eropa. Karena di kota Tanger ( maroko ) kita bisa mencapai benua eropa hanya dengan 14 KM.

Negara ini merupakan negara yang menarik untuk diperbincangkan. Kenapa? Karena kalau kita tahu, dari segi apapun melihat maroko pasti disitu ada satu pesan tersembunyi yang bagus untuk dibawa pulang ke Indonesia nantinya . Misalnya adalah sebuah pelestarian cagar budaya, mereka tidak tanggung-tanggung dalam menggelontorkan uang dirham untuk menjaganya,merawatnya dll.

Nah, berangkat dari itulah saya di kesempatan kali ini ingin membahas suatu keunikan maroko berupa buka bersama. Buka bersama adalah suatu amalan orang islam dikala waktu adhan magrib tiba. Amalan ini tidak ribet kog, haha hanya makan minum.

Selama saya di maroko dua tahun ini, saya banyak menemukan aneka macam cara orang maroko dalam berbuka puasa. Misalnya waktu tahun pertama saya di daerah Casablanca saya mendapati dua macam metode berbuka puasa.

1. Saya di ajak teman saya ke suatu tempat yang mana disana banyak orang yang berkerumun dan ngobrol dalam rangka menunggu puasa. Tempatnya di pinggir jalan , dan orang penyokong menu berbuka puasa ini adalah orang-orang dermawan. Orang dermawan biasanya datang bawa mobil putih (yang saya lihat ) pada jam 6:00 dan membawa makanan, minuman. Makanan itu terdiri dari Hariroh , Choubbakia, Chahma, Miloui telur, kurma, Mentega,buah-buahan dan Roti. Dan minumannya adalah teh, susu, kopi susu, dan laban ( atau menurut saya adalah susu basi, karena rasanya yang kurang enak dan memang gak enak, hehe )
Teh Maroko, Miloui dengan Madu

Mengenai metode makannya adalah ketika adzan magrib tiba, yang pertama di makan adalah kurma. Kenapa kurma? Karena didalam hadits Rasulullah bersabda bahwa :
"biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab sebelum shalat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air" (HR. Abu Daud 2356)

Dan orang maroko menerapkan hadits ini. Setelah makan kurma, orang maroko yang bersama saya waktu berbuka ini mereka langsung makan hariroh. Apa itu si hariroh? Sup harirah adalah tajil (menu buka puasa) khas Maroko yang terbuat dari tepung, kacang adas, kacang hamus, sa'riyah (sejenis mi) ditambah dengan aroma daun kusbur (daun ketumbar) yang dicampur dalam satu mangkuk.

Hariroh Mangkuk



Nah, udah tahu kan hariroh? Kalau kalian pengen tahu rasanya, silahkan cari resepnya di google dan bikinlah sendiri . hhe . kalau dalam metode makan saya, biasanya saya campur dengan Chahma atau miloui yang di iris-iris pakai tangan sendiri.
Ini adalah chahma seperti tepung yang di goring gosong, tapi rasanya gurih :
Hariroh dengan tempatnya yang khas Maroko

Waktu itu saya kerjanya Cuma duduk dan menunggu orang yang ngantarin makanan-makanan itu datang ke meja kita. Yah, kayak raja begitulah. Soalnya saya lihat orang sini itu sangat suka dengan membahagiakan orang yang berbuka puasa .
dan ini juga adalah pemraktekan hadits yang berbunyi : Dari Zaid bin Kholid AL-Juhani berkata, Rasulullah sallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang memberi buka orang puasa, maka baginya pahala semisalnya tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun." HR. Tirmizi, 807. Ibnu Majah, 1746.

Setelah makan dengan kenyang, si pemberi yang lalu lalang di depan meja kita ngasihin minuman yang tergolong enak, yaitu minum susu, kopi susu, laban ( susu fermentasi ) , Raib ( sebangsa minuman susu tapi enak dan cocok dilidah orang Indonesia ) . dan yang paling terakhir mereka naruh buah-buahan di meja kita.

Dan metode makan bersama ini saya dapati di daerah Muhammadia, Casablanca , tepatnya dekat kampus saya. Setiap hari selama bulan Ramadhan. Saya juga menemukan tempat seperti ini di Rabat dekat Mahattoh Turuqiyyah .

2. Yang kedua adalah saya dikasih suatu organisasi yang bernama Al-adl wat Tanmiyah ( nama persisnya saya lupa ). Kayak semacam satu kardus begitu, dengan isi, Kurma, Sosis, Choubbakia, Mentega, Roti, Telur , Nasi Kuning dan Hariroh. Dengan minuman yang berupa Raib, Susu, dan terkadang Laban. Dan sekali lagi ini kita yang beralamat 456 Hay AlQuds La Colline dikasih sama utusan dari organisasi tersebut tiap hari selama bulan Ramadhan. Memang sungguh berkah sekali.

Mengenai metode makan yang kedua ini, ya seperti orang Indonesia pada umunya, langsung makan aja semua, apalagi saya mahasiswa yang sulit untuk menahan dan makan secara berurutan. Hehe tapi kebiasaan dari kita adalah suka meninggalkan roti ketika ada nasi kuning ini. Setelah itu biasanya saya makan Choubbakia, apa itu Choubbakia? Ia adalah semacam makanan manis yang sangat manis ( sampai saya tidak kuat manisnya) yang rasanya itu ngangenin kalau selepas bulan ramadhan. Hehe

Ini bentuknya.
Choubbakia

3. Yang ketiga kali ini adalah kejadian yang saya alami di Ibukota Maroko, yaitu kota Rabat. Tepatnya didaerah yang bernama Hay Alchoir. Disini saya juga di kasih sama organisasi, tapi nama organisasinya berbeda dari yang kedua. Nama organisasinya adalah Jusur Alchoir Wattanmiah. Waktu pertama kali saya kesini, kita dikasih semacam "kartu buka puasa" dari organisasi tersebut. Sontak saya pikir-pikir, ini kartu kayak kartu makan asrama saja dah. Resmi dan teratur dengan tanggal 1 sampai 30 ramadhan yang tertera dibelakang kartu tersebut.

Tapi, setelah berjalan selama berhari-hari akhirnya kartu itu tidak dipakai lagi, dan bahkan saya tidak tahu sekarang kartu itu. Malahan kita sering bercanda dengan "Abdul Hamid" yang ikut dalam Organisasi tersebut. Dan saya sering bertanya kenapa ini dan kenapa itu.
Gamilah

Rubu' Dajaj

Choubbakia,Kurma, Miloui dll

Usut punya usut, ternyata organisasi ini mempunyai suatu program yang bernama "mengadakan buka puasa dengan orang asing" . makanya waktu saya pertama kali berbuka puasa disini saya bersama orang asing asia yang lainnya yaitu Malaysia, Yaman, Mauritania dll.

Mengenai menunya, saya anggap enak dan memuaskan. Soalnya disini kita dikasih menu yang bervariasi tiap harinya. Misalkan hari jumat, dari jamiyyah ini kita dikasih Kouskous. Ada yang tahu kuskus?

Kuskus adalah Masakan yang disajikan di atas piring dari tanah liat  dengan rebusan daging atau sayuran di atasnya. Mengenai komposisinya adalah makanan yang terbuat dari gandum bubuk yang dikukus, dicampur sayuran yang juga dikukus, seperti kentang, kol, tomat, cabe hijau besar, wortel, dan tentu saja buah zaitun. Kemudian disiram kuah berbumbu gurih, plus sepotong daging kambing rebus.

Didalam Kit?b al-tabih f? al-Maghrib buku resep masakan warga Maroko menjelaskan bahwa  Couscous adalah makanan utama di Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Libya , yang sangat populer di dunia pada waktu itu. Bahkan raja raja Aleppo, Tripoli pun doyan dengan makanan dari ashmida ini .
Kuskus Maroko

Dan kini, cous-cous mulai populer di Eropa maupun Asia, termasuk Indonesia. Lihat saja tayangan MasterChef Indonesia Season 3 episode 9 yang tayang Minggu, 2 Juni 2013. Saat itu, Chef Degan turut menjadi peserta dengan memasak menggunakan bahan-bahan pilihan Maichel (27, guru bahasa Inggris dari Jakarta). Menu yang dibuatnya adalah Cous-Cous Lamb Salad.


Kembali keatas yaitu mengenai buka puasa saya yang model ketiga, yaitu dari jamiyyah "Jembatan Kebaikan dan Pertumbuhan". Dan hari lain juga kita dikasih semacam Nasi Boukhari ( Nasi goreng dengan bumbuan arab dibumbui ayam diatasnya ) , ada juga Nasi Kebuli ( saya tidak tahu persis namanya, tapi nasi disini berwarna kuning , dikasih kismis manis, ayam dengan bumbu opor rasanya enak). Tapi kebanyakan tiap hari selain hari jumat , kita dikasih seperti umumnya berbuka puasa yang saya sebutkan diatas ,yaitu Roti, Choubbakia, Telur, Kurma, Susu dan Hariroh.
Penuangan Teh di Maroko 

4. Berbuka Puasa bersama di KBRI Rabat, atau di Sekretariat PPI Maroko. Mengenai berbuka bersama ini mungkin saya tidak usah menerangkan. Karena disini kita makan dengan menu Indonesia pada umunya. Mulai, opor,soto, ayam sate atau yang lain yang saya gak bisa sebutkan satu persatu.

5. Akhir-akhir ini waktu ziarah saya ke Madrasah Atiqoh di Agadir, Maroko. Saya juga mendapatkan pengalaman yang berharga disana. Pengalaman bagaimana orang pondok pesantren berbuka puasa. Cara mereka berbuka puasa adalah cara yang aku suka . karena disana saya mendapati tiga tahap dalam memakan makanan setelah puasa seharian.

Tahap pertama saya bersama syech-syech adalah makan 3 kurma dan minum sekedarnya. Kemudian , kita semua sholat magrib berjamaah, berdzikir bersama. Setelah itu kita pindah ke tahap yang kedua yaitu tahap kita berkumpul di suatu ruangan dan membentuk bundaran. Saya disuguhi santri ndalem 3 cawan yang berisi madu, minyak zaitun, dan oser kacang yang rasanya manis.
Zaitun hitam, madu, keju,minyak zaitun, kurma,laban 
Semua itu saya makan dengan roti yang sisipin mentega ( metode makan saya hehe ) . rasanya enak dan terlalu manis. Ada juga Susu, Kopi susu, dll

Kalau saya melihat para gus-gus ( anaknya kyai lah saya bilang ) mereka makan dengan santai. Sama sekali gak ada perasaan terburu yang seperti saya lakukan. Mereka benar-benar bisa menjaga emosi hawa nafsu dalam makan. Inilah yang memang sebenarnya tujuan puasa tersendiri, mereka bisa mengurung hawa nafsu seharian,

karena ketika bisa mengendalikan diri, emosi negatif bisa dihindarkan. sebab kita puasa seharusnya kita bisa menghindari emosi negatif, kan kita baru berusaha mengendalikan diri kita. kalau gak bisa menghindari emosi negatif berarti kita belum berhasil mengendalikan diri. 

Itulah point yang saya dapat dari tahap yang kedua ini. Dan saya waktu itu terkadang malu, tapi malu saya tidak bisa terbendung makanya saya dengan lahapnya saja saya makan. Padahal ini adalah tahap makan ringan.

Tahap ketiga adalah selesai sholat tarawih. Nah, ini adalah tahap makan berat, setelah tahap kedua tadi, kita mendengarkan mauidhoh hasanah dari Faqih ( sebutan Kyai disini disebut begitu ) sampai adzan isya dikumandangkan.

Setelah adzan isya, kita sholat bersama, mulai Sunnah Qobliyah Isya, Isya, dan Tarawih. Habis itu, kita kumpul ke ruangan dan membentuk bundaran dan disinilah kita makan berat. Maksud makanan berat adalah makanan yang berbau daging dan roti . Sebagai missal Tagine, Gamilah.

Bentuk tagine,Gamilah
tagine daging


Sebenarnya masih ada 2 macam buka puasa di maroko ini. Tapi untuk kesekarangan saya sudah capek nulisnya, lain kali bila ada kesempatan saya akan nge-share ke teman-teman pembaca sekalian. Terimakasih
gamilah



Fakih Abdul aziz

Rabat, 20 Juli 2014

Comments
3 Comments

3 comments :

Unknown said...

Kapan2 pengen coba rasanya menu makanan di sana. . Hehe

faqih666 said...

monggo2 wan, mumpung durung perang...

Anonymous said...

Afwan, tolong share lagi dong yg kayak gini...

Post a Comment